Pakaian adalah hal yang wajib kita punya di dunia modern ini. Pakaian dapat menunjukkan jati diri dan Kepribadian pemakainya. Membicarakan mode pakaian yang trend saat ini sangat mengasyikan, tapi melihat sejarah pakaian tempo dulu juga tak kalah menyenangkan.
Pakaian, dalam banyak budaya, baik kuno maupun modern, dapat dibagi menjadi dua tipe bentuk utama. Pertama adalah yang terbuat dari potongan-potongan kain yang dijahit bersama-sama. Sering dengan kompleksitas besar, agar sesuai dengan bentuk tubuh manusia. Kedua adalah hasil dari produksi tekstil, menggunakan tekstil (tenun, dikempa atau rajut) dibiarkan apa adanya, atau dijahit menjadi bentuk geometris, dan disampirkan ke seluruh tubuh.
Pakaian, dalam banyak budaya, baik kuno maupun modern, dapat dibagi menjadi dua tipe bentuk utama. Pertama adalah yang terbuat dari potongan-potongan kain yang dijahit bersama-sama. Sering dengan kompleksitas besar, agar sesuai dengan bentuk tubuh manusia. Kedua adalah hasil dari produksi tekstil, menggunakan tekstil (tenun, dikempa atau rajut) dibiarkan apa adanya, atau dijahit menjadi bentuk geometris, dan disampirkan ke seluruh tubuh.
Mesir Kuno
Pakaian bukan suatu kebutuhan praktis di Mesir Kuno. Mesir (dan sebagian besar daerah di Afrika Utara) dulunya bukanlah daerah gurun. Sebaliknya di sana merupakan negara yang subur tanahnya, daerah penghasil makanan, banyak mata air dan iklimnya hangat serta lembab. Busana adalah barang mewah pada saat itu. Ia tidak memiliki nilai praktis yang besar. Budak dan orang miskin digambarkan hanya memakai sedikit pakaian seperti cawat. Orang dengan strata sosial yang lebih tinggi, memakai pakaian lebih banyak dari sekedar cawat dan juga memakai perhiasan. Bahan pakaian terbuat dari kain yang ringan dan dirancang lebih untuk menonjolkan bentuk tubuh daripada menyembunyikannya. Pakaian Mesir yang paling rumit dipakai oleh Firaun dan ratu mereka sebagai simbol kekuasaan.